Deket Deket Sama Al Quran
وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى (١٢٤)قَالَ رَبِّ لِمَ حَشَرْتَنِي أَعْمَى وَقَدْ كُنْتُ بَصِيرًا (١٢٥)قَالَ كَذَلِكَ أَتَتْكَ آيَاتُنَا فَنَسِيتَهَا وَكَذَلِكَ الْيَوْمَ تُنْسَى (١٢٦)وَكَذَلِكَ نَجْزِي مَنْ أَسْرَفَ وَلَمْ يُؤْمِنْ بِآيَاتِ رَبِّهِ وَلَعَذَابُ الآخِرَةِ أَشَدُّ وَأَبْقَى (١٢٧
Terjemah Surat Thaha Ayat 124-127
124. Dan barang
siapa berpaling[1]
dari peringatan-Ku[2],
maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit[3],
dan Kami akan mengumpulkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.”
125. Dia berkata[4],
"Ya Tuhanku, mengapa Engkau kumpulkan aku dalam keadaan buta, padahal
dahulu aku dapat melihat[5]?"
126. Dia (Allah)
berfirman, "Demikianlah, dahulu telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, dan
kamu mengabaikannya[6],
jadi begitu (pula) pada hari ini kamu diabaikan[7].”
127. Dan
demikianlah Kami membalas orang yang melampaui batas[8]
dan tidak percaya kepada ayat-ayat Tuhannya[9].
Sungguh, azab di akhirat itu lebih berat dan lebih kekal[10].
- See more at:
http://www.tafsir.web.id/2013/03/tafsir-thaha-ayat-124-135.html#sthash.nK8l1f8I.dpuf
Dari ayat tersebut, jelas sudah mengapa hidup kita sempit..mumet…ya
Karena jauh dari Kalam Allah…
Ibnu Katsir menjelaskan, “Firman Allah
‘Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku,’ yakni barangsiapa yang
menyelisihi perintah-Ku dan apa yang Aku turunkan kepada utusan-Ku, berpaling
darinya dan melupakannya serta mengambil sesuatu yang lain sebagai petunjuk,
maka dia akan mendapatkan kehidupan yang sempit di dunia ini. Dia tidak akan
merasa tenang, tidak ada kelapangan di dadanya, bahkan dadanya akan terasa
sempit dan sesak disebabkan kesesatannya. Walaupun secara lahiriah dia
merasakan kenikmatan-kenikmatan (duniawi), walaupun dia bisa memakai pakaian
dengan sesuka hati, bisa makan sesuai selera, dan bisa tinggal di dalam rumah
sesuai keinginan. Akan tetapi, selama hatinya belum mendapatkan petunjuk, maka
dia akan selalu merasakan kegundahan, kebingungan, dan keragu-raguan yang tidak
ada habisnya, dan perasaan seperti ini adalah termasuk bentuk kesempitan
hidup”.
Kelapangan itulah yang dicari …dada
lapanglah yang bisa meneguhkan derap langkah kaki di dunia ini..
Enggak gampang stress…seperti setetes
tinta hitam yang masuk kedalam telaga luas maka tetap jernihlah telaganya beda
halnya saat ianya diteteskan di gelas..sebentar saja warna air dalam gelas
berubah gelap..
Maka deket deket sama Al Quran…sayang –sayang
sama Al Quran. Jangan jauh jauh..
Hajrul
Qur’an atau berpaling
dari Al Qur’an gambarannya bisa bermacam-macam. Sebagaimana dijelaskan oleh
Ibnul Qoyyim. Beliau mengatakan “Meninggalkan/mengacuhkan Al-Quran itu ada
bermacam-macam jenisnya.
- Tidak mau mendengarkan, mengimani dan memberi perhatian terhadapnya.
- Tidak mengamalkan isinya, tidak menghalalkan apa yang dihalalkannya, dan tidak mengharamkan apa yang diharamkannya walaupun dia membaca dan mengimaninya.
- Tidak mau menjadikan al-Quran sebagai sumber hukum baik dalam masalah ushul (pokok) maupun furu’ (cabang), dan berkeyakinan bahwa al-Quran tidak mendatangkan sesuatu yang meyakinkan. Dalilnya hanya bersifat lafdziyah tidak menghasilkan ilmu.
- Tidak mau mentadabburi dan memahami al-Quran, serta tidak mau mengetahui maksudnya.
- Tidak mau menjadikan al-Quran sebagai obat bagi semua penyakit hati, bahkan justru mencari obat dari selain al-Quran”.
Banyak keutamaan membaca Al Quran,…beberapa
oleh oleh dari Ustadz Ahmad Zainudin yang sering ngasih kajian di Masjid Imam
Syafii Banjarmasin..
- Satu hurufnya diganjar dengan 1 kebaikan dan dilipatkan menjadi 10 kebaikan.
عَنْ
عَبْد اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ رضى الله عنه يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى
الله عليه وسلم- « مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ
وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لاَ أَقُولُ الم حرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ
حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ ».
“Abdullah
bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda: “Siapa yang membaca satu huruf dari Al Quran
maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan
menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan الم satu huruf akan
tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf.” (HR. Tirmidzi
dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Al Jami’, no. 6469)
عَنْ
عَبْدِ اللَّهِ بن مسعود رضى الله عنه قَالَ : تَعَلَّمُوا هَذَا الْقُرْآنَ ،
فَإِنَّكُمْ تُؤْجَرُونَ بِتِلاَوَتِهِ بِكُلِّ حَرْفٍ عَشْرَ حَسَنَاتٍ ، أَمَا
إِنِّى لاَ أَقُولُ بِ الم وَلَكِنْ بِأَلِفٍ وَلاَمٍ وَمِيمٍ بِكُلِّ حَرْفٍ
عَشْرُ حَسَنَاتٍ.
“Abdullah
bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: “Pelajarilah Al Quran ini,
karena sesungguhnya kalian diganjar dengan membacanya setiap hurufnya 10
kebaikan, aku tidak mengatakan itu untuk الم , akan tetapi untuk untuk
Alif, Laam, Miim, setiap hurufnya sepuluh kebaikan.” (Atsar riwayat Ad
Darimy dan disebutkan di dalam kitab Silsilat Al Ahadits Ash Shahihah,
no. 660).
Dan hadits ini sangat menunjukan dengan jelas, bahwa muslim siapapun yang membaca Al Quran baik paham atau tidak paham, maka dia akan mendapatkan ganjaran pahala sebagaimana yang dijanjikan. Dan sesungguhnya kemuliaan Allah Ta’ala itu Maha Luas, meliputi seluruh makhluk, baik orang Arab atau ‘Ajam (yang bukan Arab), baik yang bisa bahasa Arab atau tidak.
Dan hadits ini sangat menunjukan dengan jelas, bahwa muslim siapapun yang membaca Al Quran baik paham atau tidak paham, maka dia akan mendapatkan ganjaran pahala sebagaimana yang dijanjikan. Dan sesungguhnya kemuliaan Allah Ta’ala itu Maha Luas, meliputi seluruh makhluk, baik orang Arab atau ‘Ajam (yang bukan Arab), baik yang bisa bahasa Arab atau tidak.
- Kebaikan akan menghapuskan kesalahan.
{إِنَّ
الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ} [هود: 114]
“Sesungguhnya
perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang
buruk.” (QS. Hud: 114)
- Setiap kali bertambah kuantitas bacaan, bertambah pula ganjaran pahala dari Allah.
عنْ
تَمِيمٍ الدَّارِىِّ رضى الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه
وسلم- « مَنْ قَرَأَ بِمِائَةِ آيَةٍ فِى لَيْلَةٍ كُتِبَ لَهُ قُنُوتُ لَيْلَةٍ»
“Tamim
Ad Dary radhiyalahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda: “Siapa yang membaca 100 ayat pada suatu malam
dituliskan baginya pahala shalat sepanjang malam.” (HR. Ahmad dan
dishahihkan di dalam kitab Shahih Al Jami’, no. 6468).
- Bacaan Al Quran akan bertambah agung dan mulia jika terjadi di dalam shalat.
عَنْ
أَبِى هُرَيْرَةَ رضى الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-
« أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ إِذَا رَجَعَ إِلَى أَهْلِهِ أَنْ يَجِدَ فِيهِ ثَلاَثَ
خَلِفَاتٍ عِظَامٍ سِمَانٍ قُلْنَا نَعَمْ. قَالَ « فَثَلاَثُ آيَاتٍ يَقْرَأُ
بِهِنَّ أَحَدُكُمْ فِى صَلاَتِهِ خَيْرٌ لَهُ مِنْ ثَلاَثِ خَلِفَاتٍ عِظَامٍ
سِمَانٍ
“Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda: “Maukah salah seorang dari kalian jika dia
kembali ke rumahnya mendapati di dalamnya 3 onta yang hamil, gemuk serta
besar?” Kami (para shahabat) menjawab: “Iya”, Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda: “Salah seorang dari kalian membaca tiga ayat di dalam shalat
lebih baik baginya daripada mendapatkan tiga onta yang hamil, gemuk dan besar.”
(HR. Muslim).
Subahanallah ya..semoga semakin
semangat deket deket sama Al Quran
Komentar
Posting Komentar